Kehilangan?

Spread the love
Nurani Soyomukti (Foto: Doc. NS)

Oleh: Nurani Soyomukti*

Tidak ada yang pernah hilang atau dari ada menjadi tiada atau enyah. Yang ada akan tetap ada. Tidak pernah hilang, enyah atau meniada. Yang ada hanyalah pindah tempat dan tetap ada tapi tidak kelihatan karena terbagi menjadi bagian yang kecil-kecil yang bahkan tidak kelihatan. Yang ada terbagi menjadi bagian yang kecil-kecil yang menyatu dan melekat pada materi yang lain yang juga sudah ada. Yang padat mencair, yang cair memadat, yang padat menguap.

Tidak ada yang ada menjadi tiada. Yang ada hanyalah perubahan. Ada yang mengurai. Ada yang memisah. Ada yang menyatu. Ada yang memadat dan yang mengurai. Dan itu tak akan mengubah jumlah massa materi di alam raya seisinya. Dari dulu massa alam juga tetap. Menurut Newton, inilah yang disebut Hukum Kekekalan Massa. Meskipun bentuk, warna, ukuran, bau dari materi-materi di dunia ini berubah-ubah, massa di alam raya tetap tidak berubah.

Bahkan ada juga Hukum Kekekalan Energi: energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tapi hanya bisa diubah dari energi satu ke energi yang lain. Energi gerak bisa berubah jadi energi listrik. Energi panas bisa berubah jadi energi gerak. Dan lain-lain.

Meskipun ada gerak dan energi, meskipun ada gaya apapun, massa di alam raya ini akan tetap. Manusia satu atau banyak manusia mati, itu juga tetap tak mengurangi dan menambah massa alam raya. Sebelum ada era industri dan sesudah era industri, massa alam juga tetap. Sebelum manusia ada dan setelah manusia ada di alam raya, dengan perkembangan budaya dan keyakinannya, massa alam raya juga sama.

Misal nanti umat manusia enyah dari muka bumi, apakah lantas dunia dan alam raya akan enyah? Ya tidak. Baik ada manusia atau tidak, dengan keyakinan, pikiran, dan khayalannya, alam raya akan tetap ada dan berkembang sesuai dialektika materialnya. Dan massanya juga akan tetap sama. Entah satu planet rusak atau tidak, misal bumi hancur atau tidak, bagian-bagian material jagat raya seisinya juga akan tetap ada, dan berjalan sesuai hukum-hukum materialnyaโ€”yang salah satunya bisa berubah. Tapi tidak akan tiada.

Perjalanan gelap-terang (Foto: Ist.)

Sementara saya berpandangan bahwa keadaan tidak berasal dari ketiadaan. Dan keadaan tidak akan mengarah pada ketiadaan, karena meskipun saya mati, materi saya juga tak akan tiada atau enyah atau hilang (melenyap). Yang terjadi pada mati adalah bahwa tubuh saya sebagai materi akan dikubur ke dalam tanah dan akan tetap menjadi bagian dari alam raya. Tubuh saya mengurai, tidak hilang atau tiada, tapi menyatu dengan tanah, air dan udara atau bagian dari alam raya seisinya.

Dan kematian satu orang akan bisa terganti dengan kelahiran. Materi alam dengan bentuk dan kualitas materialnya, dengan ikatan-ikatan antar bagian-bagiannya, dengan produksi dan reproduksi, dengan kematian dan kehidupan, dengan benda hidup dan benda mati, dengan penyatuan dan perpisahan antara materi-materi, dengan penggumpalan yang membuat materi-materi yang berkumpul membentuk satu wujud, dengan penguraian yang membuat satu wujud besar menjadi bagian-bagian kecil dan kemudian tidak kelihatan karena bagian-bagian yang kecil menjadi kian kecil dan menyatu dengan bagian yang lain. Semua itu tak akan menambah dan mengurangi massa materi alam.

Yang besar bisa menjadi kecil karena ada penyusutan yang terjadi karena perubahan bentuk, ukuran, warna, dan bau, dalam kesatuan materi tertentu atau tempat tertentu, tapi tidak mengurangi jumlah massa dalam alam raya yang satu kesatuan. Hilang bukanlah ketiadaan atau pelenyapan. Sekali lagi, hilang, jika benda atau barangnya tidak mengurai, masih utuh, dan tidak terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil, tentu saja ia pindah tempat karena gerak.

Dan kadang yang disebut kehilangan barang hanyalah persoalan lupa menaruh barang itu atau barang itu telah dipindah oleh orang lain. Intinya indra penglihatan kita tidak menjangkau barang itu karena sudut pandang yang terbatas atau karena tidak terjangkaulah barang itu dari indra.

Kita kehilangan dompet karena dompet itu jauh dari indra kita karena menjauh dari tubuh kita. Dompet yang awalnya jadi satu kesatuan dengan baju atau barang yang melekat di tubuh kita (di dalam celana atau dalam tas yang kita bawa) ternyata tidak lagi bersama kita. Mungkin karena ketinggalan saat kita menjauh dari rumah. Atau jatuh di jalan. Atau dicuri oleh orang lain. Dan namanya pencuri pasti menjauh dari orang yang barangnya dicuri.


*) Penulis buku dan aktivis sosial. Tinggal di Trenggalek, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *