
Oleh: John Lobo*
Salah satu tim yang menarik perhatian saya dalam pertandingan Liga Anak U-11 regional NTT tahun 2024 di Ngada adalah tim ABRU (Anak Bola Remaja Umung) FC dari Kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai.
Tim ini usianya baru ‘kemarin sore’, karena mulai dibentuk pada tahun 2020. Tidak banyak orang yang terlibat di dalamnya. Mereka adalah sosok yang selalu gelisah dengan persoalan mendasar yang dialami oleh anak-anak dan remaja setempat. Terutama seputar pengembangan minat dan bakat kinestetik dalam dunia sepak bola.
Menurut Yoswalu Jampur, salah satu inisiator, bahwa pada awalnya yang bergabung di tim ini hanya anak-anak dari Desa Umung saja dan pola latihan yang dikembangkan belum terarah sama sekali. Walaupun anak-anak yang bergabung itu sudah memiliki bakat dan ketertarikan untuk bermain bola, namun di masa-masa awal perjalanan tim ini, ada beberapa anak yang tidak datang latihan.
Pada tahun 2022, berbagai aktivitas seperti latihan sempat tidak berjalan selama 6 bulan. Yoval dan adiknya Yoris pun mengalami kekecewaan bahkan perlahan-lahan mereka melupakan ABRU FC.

Kendati demikian, sikap peduli untuk mengangkat potensi anak-anak tidak bisa dibohongi. Selalu berkecamuk di dalam hati, usaha untuk ‘menghidupkan’ kembali sepak bola sebagai media pengembangan minat dan bakat anak Kampung Umung.
“Modal yang ada pada kami untuk membangun fondasi sepak bola hanya niat dan tekad yang tulus” tutur Yoval, sapaan akrabnya.
Bahkan seiring berjalannya waktu, mereka mulai memberanikan diri untuk membentuk kategori pemain berdasarkan jenjang usia mulai dari U-10 hingga U-17.

Kepada penulis, Yoval berterus terang bahwa dirinya tidak tahu cara bermain sepak bola yang profesional melalui pendidikan kepelatihan. Ia bukan seorang pelatih sepak bola yang memiliki lisensi. Sumber belajar yang digunakan untuk mengakses ilmu sepak bola hanya mengikuti tutorial yang ada di YouTube saja.
Menyadari akan keterbatasannya, Yoval memberanikan diri untuk berkolaborasi dengan lembaga formal setempat yakni SMP Katolik Sinar Ponggeok. Melalui kerja sama tersebut, beberapa kekurangan bisa teratasi.
Sebagai sebuah organisasi, ABRU FC memiliki struktur organisasi yang didesain sesuai kebutuhan. Susunan kepengurusannya, antara lain, manager: Esualdus Japu; asisten manager: Marselinus Ramut dan Kepala SMP Katolik Sinar Ponggeok; pelatih kepala: Yoswaldu Jampur; asiten pelatih: Vian Dagut dan AN; bendahara: Yurelius Mangun.
Sejauh ini, ABRU FC telah mengikuti beberapa kompetisi dan menorehkan prestasi, baik di kelompok yunior maupun senior. Seperti juara 1 dalam turnamen bola kecil di Iteng Nanga Pang U-15, sedangkan tim U-10 gugur pada fase 8 besar di kompetisi yang sama. Selanjutnya ada turnamen Aloisius Cup U-15, laju tim ini terhenti di fase 8 besar dan SMPK Sinar Ponggeok Cup I U-12 yang juga gugur di fase 8 besar, serta juara 1 pada pagelaran Desa Umung Cup 1 U-16.
Pada level senior, pada tahun 2022 silam tim ABRU FC berhasil keluar sebagai juara satu turnamen di Pongkor dan bulan Agustus tahun 2024 menjadi juara 4 di turnamen Satar Mese Cup 4.
Saat ini, ABRU FC sedang mengikuti turnamen Liga Anak regional NTT 2024 di Lapangan Boua, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada. Sebagai penggemar bola, kita tentu menanti kiprah-kiprah selanjutnya dari tim ini.
*) Penulis adalah Sekretaris SSB/Klub Sinar Mas Kota Mojokerto dan Pengajar Pembentukan Karakter Pemain Sepak Bola di Ricky Nelson Academy.