
Pertarungan antar mafia menyeret Pengadilan USA untuk menjerat Michael Corleone. Frank Pentangeli terlebih dahulu ditangkap. Di masa lalu, Frank adalah abdi setia dari ayah Michael, Don Vito Corleone. FBI mengawal Frank secara ketat di sebuah tempat dengan penjagaan berlapis. Frank akan dipakai sebagai saksi yang memberatkan Michael.
Frank, yang kini berada dalam tahanan spesial itu, bersedia memberikan keterangan seterang-terangnya. Keterangan yang berarti pintu penjara akan terbuka bagi banyak anggota keluarga Corleone dan keluarga mafia lainnya. Sebuah pembersihan anasir kriminal dan mafia tampaknya akan segera berjalan.
Namun, di hari persidangan dengan agenda keterangan saksi, sebuah gimmick dikirimkan Michael pada Frank. Khas para mafia, “๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐ ๐๐๐!” Di ruangan itu, telah hadir pula Vincenzo Pentangeli, yang khusus didatangkan oleh Michael, jauh-jauh dari Palermo, Italia. Frank paham akan kehadiran (dihadirkannya) kakaknya yang tak tahu menahu mengenai aneka intrik bisnis hitam tersebut.
Frank kemudian berimprovisasi dalam memberikan keterangan. Mengacaukan konsep awal yang kemudian berujung pada tak adanya pembersihan suatu kelompok mafia. Para mafioso, tampaknya, selalu saling mengerti kode yang dikirimkan. Semacam ada etika hitam yang menjadi pegangan bersama. Satu boleh masuk kotak atau mungkin menamatkan karir, tapi yang lain tetap tinggal dan mewarisi.
Tom Hagen, pengacara khusus Michael yang juga adalah ๐ถ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ keluarga Corleone, akhirnya bertemu Frank di dalam tahanan. Dia memastikan bahwa kakaknya Frank telah balik ke Palermo dalam keadaan aman. Tom dan Frank kemudian bernostalgia tentang masa lalu keluarga Corleone. Di mana keduanya menjadi rekan yang aktif membantu ayah Michael.
“Tom, apa yang harus kulakukan sekarang?”
“Frankie, kau selalu tertarik pada sejarah dan politik. Kau orang yang berpengalaman membangun organisasi para keluarga, berlandaskan pada legiun Romawi, rezim, pemimpin dan prajurit. Dan selalu berhasil.”
“Itu masa lalu yang indah. Kita dulu seperti Imperium Romawi. Keluarga Corleone seperti Romawi itu sendiri.”
“Frankie, saat pemberontakan melawan Kaisar gagal, para perencana selalu diberikan kesempatan, agar keluarga mereka tetap menyimpan hartanya.”
“Hanya orang-orang kaya saja, Tom. Yang miskin dibunuh dan semua hartanya menjadi milik para Kaisar. Kecuali mereka pulang ke rumah dan bunuh diri, maka takkan ada yang terjadi. Dan keluarga mereka akan diurus.”
“Itu kesepakatan yang bagus, Frankie.”
Kisah dan ujung cerita di atas telah lama dirilis oleh Puzzo dalam kisah ๐บ๐๐๐๐๐กโ๐๐. Pengadilan akhirnya kalah melawan Corleone. Tapi, kehidupan selalu menyediakan ujung berbeda dari ragam kisah yang identik. Satu hal yang hampir pasti, kesepakatan dan etika hitam tak pernah alpa di dalamnya.
๐ฏ๐๐๐๐๐ ๐ฎ๐๐๐ ๐ซ๐๐๐, 21 ๐ต๐๐๐๐๐๐๐ 2017