Cahaya Cinta di Antara Bintang-Bintang

Spread the love
Siluet sepasang kekasih (Foto: Ist.)


Oleh: Agustinus F. Gadut*

Di masa depan yang terpaut jauh dari ingatan manusia kini, di sebuah dunia sunyi yang diterangi cahaya lembut bulan, hiduplah sebuah keluarga kecil dalam damai dan harmoni. Di bawah langit kelam berhiaskan gemerlap bintang, Arka dan Lyra, sepasang peneliti dari Badan Antariksa Antar Planet, tinggal bersama putri mereka yang lincah, Luna.

Luna, anak pertama yang menghirup udara luar Bumi, tumbuh dalam dekapan keheningan Bulan. Setiap hari, matanya yang besar dan berkilauan menatap Bumi biru yang melayang di langit malam. Di bawah naungan bulan yang sunyi, Luna menikmati masa kecilnya dengan penuh kasih dan kebahagiaan.

Seiring berjalannya waktu, Luna menjelma menjadi gadis cerdas dengan rasa ingin tahu yang tak terbatas. Layaknya burung yang merindukan langit luas, Luna kerap membantu orang tuanya dalam penelitian dan bermimpi untuk menjelajahi galaksi. Ketika usianya menginjak dua puluh satu tahun, hatinya terpikat oleh cerita tentang Mars, planet yang dikenal dengan peradabannya yang maju dan penuh misteri.

Takdir pun mempertemukan Luna dengan Ares, seorang pemuda tampan dari Mars, pangeran dari Kerajaan Merah. Ares datang ke Bulan sebagai bagian dari misi diplomatik, dan pertemuan mereka bagai pertemuan dua bintang yang telah lama terpisah. Cinta mereka tumbuh dalam keajaiban dan keindahan, seolah alam semesta sendiri yang merestui.

Setelah melewati berbagai rintangan dalam hubungan jarak jauh, Luna dan Ares memutuskan untuk bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Ditemani cahaya bulan yang penuh rahmat, pernikahan mereka diadakan dengan meriah, dihadiri oleh keluarga dan teman-teman dari kedua planet. Setelah upacara yang megah, Luna dan keluarganya diundang untuk mengunjungi Mars, sebuah undangan yang telah lama mereka nantikan.

Perjalanan dari Bulan ke Mars bukanlah perjalanan biasa. Mereka mengendarai tujuh kuda putih yang mampu melintasi ruang angkasa. Kuda-kuda ajaib ini berlari di antara bintang-bintang dengan kecepatan cahaya, mengubah perjalanan berbulan-bulan menjadi hanya satu minggu. Perjalanan itu dipenuhi keajaiban, setiap langkah kuda menciptakan percikan bintang yang menerangi kegelapan kosmos.

Setibanya di Mars, Luna dan keluarganya disambut dengan kehangatan oleh keluarga kerajaan dan penduduk Mars. Planet merah itu penuh dengan teknologi canggih, namun tetap mempertahankan keindahan alamnya yang memukau. Luna dan Ares memulai hidup baru mereka di Istana Merah, di mana setiap hari mereka menjalani kehidupan penuh cinta dan petualangan.

Arka dan Lyra, meskipun sempat merindukan Bulan, menikmati setiap momen di Mars. Mereka menjelajahi keindahan planet merah bersama Luna dan Ares, mempelajari lebih banyak tentang peradaban Mars yang maju dan indah.

Luna dan Ares hidup bahagia bersama, menggabungkan pengetahuan dan budaya dari Bulan dan Mars. Anak-anak mereka tumbuh dengan keberanian dan kebijaksanaan yang diwariskan oleh orang tua mereka, menjelajahi galaksi dan membangun hubungan yang lebih erat antara planet-planet.

Keluarga ini menjadi simbol persatuan dan perdamaian di antara bintang-bintang, membuktikan bahwa cinta dan keberanian dapat mengatasi jarak dan perbedaan. Kisah mereka menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi, menginspirasi banyak orang untuk bermimpi dan menjelajahi bintang-bintang. Di antara bintang-bintang, cinta mereka abadi, menghubungkan langit yang luas dengan cinta yang tak terbatas.

*) Guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Negeri I Borong, Manggarai Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *