Politik: Antara Idealita dan Realita

Spread the love
Gregorius Upi Dheo (Foto: Doc. GUD)

Oleh: Gregorius Upi Dheo*

(Hasil diskusi dengan Ketua DPRD Kabupaten Ngada dan Ketua PKB Kabupaten Ngada, Bapak Berny Dhey Ngebu)

Dunia politik kerap kali digambarkan sebagai arena penuh intrik dan perebutan kekuasaan. Tak jarang, politik identik dengan praktik kotor dan menjauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Namun, di balik citranya yang kelam, politik juga menyimpan potensi untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Pepatah “tidak ada yang tidak mungkin dalam politik” menjadi pengingat bahwa politik memiliki ruang luas untuk mewujudkan cita-cita dan aspirasi rakyat. Politik bukan hanya tentang kursi kekuasaan, melainkan tentang pelayanan dan perjuangan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi semua.

Politik yang ideal adalah politik yang melayani. Politikus yang ideal adalah mereka yang memiliki jiwa melayani dan merakyat. Mereka menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya, berjuang untuk suara rakyat, serta bekerja keras untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua.

Namun, realita politik tak selalu sejalan dengan idealita. Politikus tak jarang terjebak dalam kepentingan pribadi, golongan, atau partai politik, sehingga mengabaikan suara rakyat. Hal ini dapat melahirkan politik yang pragmatis, transaksional, dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Di sinilah dibutuhkan jiwa petarung dalam politik. Politikus yang berjiwa petarung, berani melawan arus, menentang ketidakadilan, serta memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan keadilan sosial. Mereka tak gentar menghadapi rintangan dan siap berkorban demi rakyat.

Gregorius Upi Dheo dan Berny Dhey Ngebu (Foto: Doc. GUD)

Bagaimana mewujudkan politik yang ideal?

Partisipasi rakyat. Keterlibatan aktif rakyat dalam proses politik sangatlah penting. Rakyat harus berani menyuarakan aspirasinya, mengawasi kinerja pemerintah, dan memilih pemimpin yang benar-benar merakyat.

Pendidikan politik. Peningkatan literasi dan kesadaran politik masyarakat menjadi kunci untuk melahirkan politik yang lebih berkualitas. Masyarakat perlu memahami hak dan kewajibannya dalam berpolitik, serta kritis terhadap informasi dan propaganda politik.

Reformasi sistem politik. Sistem politik yang demokratis, transparan, dan akuntabel menjadi landasan penting bagi terwujudnya politik yang ideal. Sistem yang sehat dan adil akan meminimalisasi praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Mewujudkan politik yang ideal bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan komitmen, keberanian, dan kerjasama dari semua pihak, baik rakyat, politisi, maupun pemangku kepentingan lainnya. Perjalanan menuju politik yang melayani dan merakyat mungkin penuh rintangan, namun dengan tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah, “tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.”

Ingatlah, politik adalah alat untuk mencapai tujuan mulia, yaitu menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan makmur. Politik yang ideal adalah politik yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan mengutamakan kepentingan rakyat.

Marilah kita bersama-sama berjuang untuk mewujudkan politik yang ideal. Politik yang melayani dan merakyat, politik yang membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.

*) Orang muda Ngada dan praktisi hukum. Tinggal di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *